Perspektif

Mengapa Hari Raya Imlek didominasi Warna Merah dan Kembang Api?



DIGIDO - Konon, perayaan ini barasal dari legenda yang diyakini penganut Agama Konghucu. Dahulu kala ada monster bernama Nian. Monster ini selalu datang setiap malam tahun baru. Tentunya tahun baru sesuai penanggalan atau kalender Lunar Cina.
Setiap kali monster ini datang selalu membawa petaka. Apapun dimakannya, mulai tanaman, hewan, bahkan manusia. Namun, lama-lama diketahui bahwa monster ini mempunyai kelemahan. Yaitu, suara yang keras, cahaya yang terang benderang, dan warna merah.
Oleh karena itu, setiap perayaan Imlek, diharuskan menghias dengan warna merah, memasang lampu/lentera, dan juga menyalakan kembang api. Suasana menjadi menyala dan meriah.
Perayaan Imlek telah berlangsung sejak dahulu kala. Bahkan ada yang mengatakan sudah dimulai ribuan tahun lalu, sejak sebelum Masehi. Pada jaman Cina masih dikuasai oleh dinasti-dinasti.
Perkembangan saat ini, perayaan Hari Raya Imlek sudah bergeser. Tidak lagi untuk mengusir monster tetapi lebih untuk harapan-harapan baik di awal sebuah tahun.
Pada tahun 2025 ini, akan dirayakan pada tanggal 29 Januari. Dengan shio kali ini Shio Ular Kayu.

 

Digido News

Info dan kerja sama Email: admin@digido.co.id - WA: 081128285685