Unik

BERMULA DARI KEKUATAN CINTA (Sejarah Perahu Pinisi)

 

Sumber gambar: https://www.budaya.co/kapal-pinisi-berasal-dari-makasar/

 

Yogyakarta, DIGIDO - Suku Bugis terkenal sebagai penakluk lautan. Mereka adalah pelaut yang handal. Mereka menaklukkan lautan dengan memakai sebuah perahu legendaris, yakni perahu pinisi. Perahu pinisi adalah perahu layar tradisional yang menjadi khas suku Bugis. Ciri utama dari perahu pinisi adalah dua tiang utama serta tujuh buah layar. Tiga layar di bagian depan, dua di bagian tengah, dan dua di bagian belakang.

Dilansir dari laman Direktorat Sekolah Mengengah Pertama, perahu ini sendiri memiliki sejarah panjang. Diceritakan di naskah Lontarak I Babad La Lagaligo, perahu pinisi sudah ada sejak abad ke-14 M. Perahu ini pertama kali dibuat oleh putra mahkota Kerajaan Luwu yang bernama Sawerigading. Sawerigading membuat perahu pinisi dari pohon welengreng (pohon dewata) yang dikenal kuat dan kokoh.

Perahu ini dibuat oleh Sawerigading untuk melakukan perjalanan menuju tiongkok. Ia ingin sekali mempersunting seorang putri Tiongkok yang bernama We Cudai. Setelah sekian lama ia menikahi We Cudai dan menetap di Tiongkok, Sawerigading ingin pulang ke kampung halamannya. 

Sawerigading naiki perahu yang dibuatnya sendiri dalam perjalanan pulang kembali ke Luwu. Namun, ketika berada di dekat Pantai Luwu, perahu Sawerigading dihantam ombak besar dan sampai terpecah. Pecahan-pecahan perahu tersebut menyebar dan terdampar ke tiga tempat di wilayah Kabupaten Bulukumba. Pertama di Kelurahan Ara, pevahan kedua di Tana Beru, dan pecahan ketiga di Lemo-lemo. Pecahan-pecahan perahu tersebut kemudian oleh masyarakat disatukan kembali menjadi sebuah perahu megah. Diberi nama Perahu Pinisi.

 

 

Digido News

Info dan kerja sama Email: admin@digido.co.id - WA: 081128285685